Sesudah istirahat nyaris 10 bulan, beberapa pemain dunia bertanding kembali di gelaran Thailand Open 2021. Jika menyaksikan performa Praveen Jordan/ Melati Daeva Oktavianti, mereka kelihatannya makin bertambah gendut saat wabah. Penglihatan saya dapat salah sich. Anyway respek ama mereka. Luar biasa bisa juga sampai ke set final, walau pada akhirnya kalah sama ganda Thailand, Dechapol Puavaranukroh/ Sapsiree Taerattanachai. Dechapol/ Sapsiree ini yang mereka taklukkan saat final All England 2020 dahulu.

Indonesia memperoleh satu gelar dari ganda putri di Thailand Terbuka ini. Pasangan Gresya/ Apri menaklukkan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai. Walau memberikan kepuasan untuk bidang ganda putri, tetapi pantas diakui jika mereka ini pemain tua. Khususnya Greysia Polii yang telah berumur 33 tahun, dan berpredikat “nyonya” karena baru menikah. Maknanya pergantian ganda putri benar-benar lamban. Lapisan dari Greysia/ Apriyani Rahayu, masihlah jauh prestasinya.

Bisa saja coach Eng Hian pusing sekarang ini. Apa ingin menjaga Greysia/ Apri atau ingin fokus ke ganda lapisan, misalkan Ribka/ Fadia. Tidak boleh tidak boleh…. ini pemikiran negative saya sich. Kemenangan Grey/ Ap ini sama persis Fitriani saat juara Thailand Open tahun 2019. Habis juara di Bangkok, Fitriani tidak pernah juara kembali (saksikan kemenangan Fitriani di sini). Kita harap PBSI punyai peraturan yang bijak untuk menangani jarak angkatan ganda putri ini.

Itu ganda putri. Nah, kebalikannya prestasi di bidang ganda putra. Walau tanpa gelar, tetapi sudah melahirkan pasangan umur 19 tahun: Leo Rolly Carnando/ Daniel Marthin, yang capai set semi-final. Mereka menaklukkan beberapa pemain besar dari Thailand, Inggris, dan seniornya di pelatnas –yaitu Fajar Alpian/ Muh Rian Hardianto.

Peraup medali perunggu olimpiade, Marcus Ellis/Chris Langridge, juga mereka babat. Pasangan Leo/ Daniel ini patut dihandalkan –minimal buat tampil di Sea Games tahun depannya. Usia 19 tahun, apa lagi disokong game dalam bulu tangkis masih menggunakan rally poin, bisa saja mereka akan bertahan barang 15 tahun dari saat ini. Sebagai referensi umur Hendra Setiawan yang bermain bagus meskin umur 36 plus. Kemungkinan Leo/ Marthin ini bisa turut olimpiade 3 (tiga) kali –anggaplah tahun 2025, 2029, dan 2033. Juga gelaran Asian Games mereka dapat mungkin 2 peluang turut.