Demikianlah beberapa pencinta bulatangkis tanah air memberikan nama Leo/Daniel sesudah pastikan maju ke set semi-final Yonex Thailand Open 2021. Pujian untuk pujian juga banyak muncul, sejumlah besar menginginkan mereka jadi the next duet dadies. [/H4]

Bagaimana tidak, pasangan muda itu ialah salah satu wakil ganda putra Indonesia di set semi-final yang berjalan sabtu ini. Hendra/Ahsan yang digadangkan juara, gagal revans dari pasangan muda Korea. Mereka kalah dua set langsung di Impact Ajang, Bangkok, Jumat, (15/1/2021).

Dengan kekalahan ini, ringkas keinginan ganda putra bertopang pada Leo/Daniel. Bermain tanpa beban, pasangan muda itu sukses memperlihatkan permainan agresif mereka saat menggulingkan pemain senior Inggris, Marcus Ellis/Chris Langride.

Permainan yang cukup melelahkan itu awalannya diprediksikan akan dimenangi oleh pasangan Inggris. Karena peraup medali perunggu Rio 2016 itu bermain rapi dan bagus pada set pertama. Sedang Leo/Daniel belum juga memperoleh perform terbaiknnya. Hingga masih meraba-raba skema permainan mereka.

Walaupun bermain tidak mengagumkan pada set pertama, game ke-2 , Leo/Daniel bisa memimpin permainan. Bahkan juga memburu ketinggalan di set ke-3 dan berbuntut dengan kemenangan manis. Chris Langride dan Marcus Ellis seakan tidak yakin, mereka ditaklukkan oleh dua anak muda yang belia.Pada set ke-2 dan ke-3 ada reli yang lebih singkat dan kemungkinan permainan lebih tertutup di seputar net. Itu sesuai style mereka, di situlah mereka lebih kuat. Itu ialah seperti permainan kucing dan tikus. Sejumlah besar memaksakan kami bermain semacam itu. Tetapi anda harus memberi penghargaan ke mereka.

Seakan ingin membalas kekalahan di perempat final itu, Chris/Marcus juga menginginkan permainan ke-2 pasangan itu bisa terulang lagi dalam kurun waktu dekat. Sudah pasti di atas lapangan yang serupa, Impact Ajang, Bangkok, yang jadi venue Thailand Toyota Open 2021 senin kedepan.

Kemenangan rubber-set ini mengidentifikasi rekor baru pasangan muda itu. Mereka menulis rekor tidak pernah kalah sepanjang 9 laga paling akhir mereka. Semua dilewati dengan 3 game. Antiknya, mereka selalu kalah di set pertama. Ini penanda jika ke-2 nya perlu jam terbang semakin banyak kembali untuk mengasa perform dan persiapan di set awalnya.