Fans Bulu tangkis tanah air kembali dibikin tersenyum sesudah Badminton World Federation (BWF) kembali menggelar kompetisi bulu tangkis tingkat top yang sempat terputus.

Pagelaran paling akhir yang diadakan BWF yang dituruti oleh pemain Indonesia paling akhir ialah All England Super 1000 pada 11-15 Maret 2020 di Birmingham, Inggris. Sudah pasti, kompetisi ini jadi udara segar dan momen melepaskan kejenuhan MPO Slot Online selama saat wabah virus korona menerpa.

Kompetisi penutup untuk masa 2020 oleh BWF ialah World Tur Finals (WTF 2020) yang akan diadakan awal hari ini, 27 sampai 31 Januari 2021 di Bangkok, Thailand. Sebenarnya, kompetisi ini ialah kompetisi akhir tahunan tapi karena ada wabah, BWF mau tak mau mengganti agenda kompetisi dan baru digelar di awal tahun ini. Pasti, dengan ketentuan prosedur kesehatan yang ketat.

Menggantikan Indonesia Dan Cina, Thailand Jadi Tuan Rumah Kompetisi Super 1000

Saat sebelum WTF 2020 digelar, bulan ini telah ada 2 kali kompetisi yang sudah dikerjakan. Dan, yang memperoleh peluang jadi host country gantikan Cina dan Indonesia ialah Thailand, dengan Bangkok sebagai host city. Kenapa ada dua kompetisi berturut-turut pada satu kota dan satu negara? Karena, Cina Open dan Indonesia Open diurungkan menimbang keadaan keamanan karena bertambahnya kasus virus korona.

Pada akhirnya Thailand jadi host country untuk ke-2 kompetisi dengan cap Super 1000, yakni seri paling tinggi antara rangkaian seri yang lain, bersama All England bertema Yonex Thailand Open 2021 dan Toyota Thailand Open 2021. Laga WTF 2020 juga ditandingkan di lokasi yang sama.

Saat sebelum mengukur kesempatan Indonesia di WTF 2020, ada dua berita yang bertentangan untuk fans bulu tangkis Indonesia. Kabar baiknya, dua negara pesaing kekal Indonesia antar negara raksasa bulu tangkis, Cina dan Jepang memilih untuk mundur di. Thailand Open, mengisyaratkan jika team bulu tangkis mereka luruh untuk berlaga di BWF WTF 2020.

Berita kurang bagusnya. Indonesia sebagai negara raksasa bulu tangkis yang bertanding. Smalah “baru” menyumbangkanS satu gelar dari 5 bidang yang ditandingkan sepanjang 2 kompetisi. Itu maknanya. Sindonesia tidak berhasil mengirim finalis di 9 kesempatan yang lain di tingkat Super 1000 tanpa pemain Cina dan Jepang.